Babi Hutan Serang Nenek Hingga Tewas

MAGELANG - Sungguh nahas nasib yang menimpa Samini (65) warga Dusun Jombang, Desa Mangunrejo, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang. Nenek malang itu tewas lantaran diserang babi hutan di kawasan hutan kaki Gunung Potorono, tak jauh dari tempat tinggalnya, Selasa (13/10) sore sekitar pukul 17.00 WIB.

Jenazah korban langsung dimakamkan malam harinya di pemakaman umum dusun setempat. Tubuh korban kali pertama ditemukan oleh anaknya, Salamun (29) tergeletak di atas tanah dengan bersimbah darah.

Menurut Kepala Dusun Jombang, Sutoyo, sore itu korban dalam perjalan pulang ke rumahnya usai membeli pupuk di dusun tetangga, Dusun Sambeg. Karena hari menjelang petang, korban akhirnya memilih jalan pintas di sekitar kawasan hutan Gunung Potorono. Namun di tengah perjalanan, dari arah belakang muncul seekor babi hutan atau warga sekitar biasa menyebut celeng, yang berlari kencang dari arah hutan.

Korban yang tidak melihat kedatangan hewan yang diperkirakan berbobot 2 kuintal tersebut, tak sempat menghindar. Akibatnya, dia tertubruk dan mengalami luka cukup parah di bagian punggung dan paha.

“Dia mengalami luka seperti luka tusuk, kemungkinan kena taring celeng, dua di paha dan tiga di punggung. Sempat dibawa oleh anaknya, Salamun, ke Puskesmas, tapi korban akhirnya tak tertolong,” kata Sutoyo mewakili Salamun yang belum bisa memberi keterangan rinci karena masih berduka atas meninggalnya ibunya. Kapolsek Kajoran, AKP Edi Sugiyanto membenarkan kejadian yang menimpa korban.

Dari tanda-tanda luka di tubuhnya diketahui berasal dari serangan hewan liar. Usai pemakaman korban, warga Dusun Jombang sepakat untuk mencari hewan pembunuh tersebut. Dengan dibantu pawang hewan buas asal Desa Karangsari, Hendarto, warga hampir semalaman mengubek-ubek hutan Gunung Potorono.

Perburuan yang mengerahkan delapan anjing pelacak itu akhirnya menemukan babi hutan di lubang sekitar tempat tinggalnya.

“Dalam waktu singkat, binatang itu pun tewas dihujani tombak yang dibawa warga,” timpal Camat Kajoran, Bambang Prasetyo Hariyadi. (sindo/agus joko)

16.12