Chatting dan Ngeblog

Dunia teknologi saat ini semakin maju dengan pesatnya. Barang-barang berteknologi mutakhir sudah bisa kita nikmati dengan harga yang terjangkau. Dari membeli beras dengan kirim sms via blackberry atau membeli mie ayam dengan kirim email atau yang paling unik adalah pesan antar via yahoo messenger (YM). Ada satu lagi yang sedang melanda anak-anak muda sekarang sampai orang tua saat ini, yaitu demam face book (FB).

Memang teknologi bisa kita dapatkan dengan secepat kilat, atau kalau boleh urun rembug kita ingin mencari sesuatu kita mencari memakai mesin pencari (search engine) dan kita tidak memungkiri SE yang paling banyak dipakai adalah ‘google’ atau www.google.com atau via yahoo. Dengan mengklik sebuah kalimat atau frasa kita akan menemukan beberapa kata-kata kunci yang kita inginkan. Luar biasa, sangat fantastis dan menakjubkan. Semua informasi yang kita dapatkan dari manapun, tidak hanya di google atau yahoo, surat kabar, radio, televisi atau internet – dan apa pun yang kita lihat, dengar dan rasakan sebenarnya adalah informasi yang baru, masalahnya di sini siapa yang dahuluan mendapatkannya.

Jika kita mendapatkan informasi secara terlambat, pastilah mereka yang sudah mendapatkan informasi duluan akan mengatakan kepada kita bahwa kita kuno dan kuper alias kurang gaul. Mau tidak mau kita harus mengakui dan mengiyakannya. Ada beberapa kiat-kiat agar kita bisa up date dalam pergaulan, yang pertama kita harus senang membaca. Apa pun yang kita baca mulai dari koran, majalah, brosur, pamphlet, liflet, billboard dan lain sebagainya. Yang kedua adalah kita harus sering melihat, baik siaran berita di televisi, video streaming melalui website atau blog. Yang ketiga kita juga harus mendengarkan siaran berita radio atau aktifitas yang berkaitan dengan dunia pendengaran.

Jika kita banyak mendengar dan melihat, tentunya kita akan memiliki hal-hal baru dan bisa menjadi suatu ilmu. Diibaratkan adalah sumber mata air, jika sumbernya deras maka air itu tidak akan habis dalam waktu yang singkat, tetapi jika sumber airnya menipis atau mati maka air itu tidak akan mengalir lagi, hal ini bisa dikarenakan gersang, kering atau paceklik (kolobendhu). Jika kita diibaratkan sumber yang luas, tentunya kita bisa menjadi mata air yang senantiasa mengalir. Permasalahannya adalah apakah kita bisa menjadi sumber sementara kita sendiri gersang dan kosong? Apakah kita bisa mengalirkan sesuatu jika kita sendiri masih butuh sumber-sumber yang lain?

Mari kita cermati dan kita renungi, setiap hari kita memiliki waktu yang senggang dan luas. Begitu banyak rutinitas kita yang tidak memberikan apa-apa karena kita terpaku pada kebiasaan yang monoton. Dengan waktu yang mungkin sebentar diluar aktivitas tentunya kita bisa mencari sesuatu yang baru, bisa ngeblog, chatting, browsing atau tadabbur alam. Bisa atau tidak bisa kita harus meluangkan waktu untuk memperbaharui knowledge kita. Kenapa? Jika kita sudah update maka kita hanya menjai penonton, kira-kira ekstremnya seperti itu.

Mengawali memang susah, tetapi ketika kita sudah memaksa untuk mencari hal-hal yang baru dan positif maka kita akan menjadi terbiasa. Ketika sesuatu yang baik sudah kita biasakan, maka apabila kita tidak melakukannya rasanya ada hal-hal yang kurang nikmat. Jadi untuk membiasakan agar diri kita update, maka semuanya harus diawali dari niat, lalu tekad dan pengorbanan. Kita harus banyak membaca, mendengar dan memahami.

Kita terkadang lucu dan konyol; kita banyak menuntut hak kita sebelum kewajiban kita terpenuhi. Kita banyak berdoa dan memohon kepada Tuhan, sementara kita tidak pernah solat, ngaji, puasa atau zakat serta infak? Kita tidak pernah ke gereja atau sembayangan di kuil, semuanya kita menuntut, sementara kita tidak pernah memberikan. Cobalah mulai detik ini, mulai hari ini kita merubah diri kita menjadi yang lain dari kebiasaan-kebiasaan yang sebelumnya, kita mulai dari niat yang baik, tulus lalu ikhlas. Setelah niat, mari kita lakukan ke dalam tindakan yang positif. Yang terakhir agar ilmu kita bisa mutakhir, kita harus sering membaca dan membaca. Dengan membaca kita akan memiliki kekayaan intelektual, melebihi kekayaan materi, dengan banyak membaca kita akan mendapatkan inspirasi-inspirasi. (Jbr Fhr)

12.54