728x90 AdSpace

  • Latest News

    Renungan Tentang Sebuah Handphone

    Beberapa detik bunyi alarm membangunkan seorang manusia, kesehariannya tidak bisa lepas dan melepaskan dari kemajuan teknologi, ya handphone atau mobilephone. Barang mungil, lunak dan canggih ini telah banyak meracuni manusia, selalu dibawa kemana-mana, dibawa tidur, dibawa ke dalam masjid, gereja atau vihara, ke kakus umumpun dibawa, bahkan saat lama di kakus kita asyik memainkannya tanpa menghiraukan orang lain yang sedang mengantre bahkan dalam kakus berteriak-teriak dengan yang menelpon itu. Gile benar? Benar-benar gile? Sudah barang tentu kemajuan teknologi harus kita ikuti, tetapi kita tidak boleh lupa bahwa di sekitar kita ada orang lain, ada kalanya kenikmatan kita juga harus dinikmati oleh orang lain (baca: berbagi), jangan mentang-mentang kita memiliki uang banyak lalu kita seenaknya sendiri, teriak-teriak di tempat umum, memainkan tuts keypad sambil merokok di halte bis atau merokok di dalam bus dengan memakai bluetooth atau wireless dan mendengarkan musik atau radio melalui hp—saat ada yang memergokki ternyata dia budhek karena telinganya tersumbat dua earphone sambil kepalanya manggut-manggut dan kakinya bergerak-gerak seirama musik, sementara ada ibu yang menggendong bayinya keplepek asap rokok. Batin si ibu, “Mbok udude dipateni dhisik le po dicecek dhisik, iki lho bayiku megap-megap--wong kok ora duwe unggah-ungguh”. Dimanakah nuranimu? Di manakah nurani kita? Saat menghadap Sang Khalik di masjid juga sering kita mendengar dering nada sms atau panggilan mendering sehingga menggangu kenikmatan beribadah dan kekhusyukkan? Di tempat meeting juga klutak-klutik smsan, pokoknya serba hp. Yang paling mengerikan kecanggihan ini digunakan untuk merekam adegan perkithulan, adegan mblewek-mblewek yang saru tur njelei, iya kan? Jangan munafiklah, anak-anak muda, orang tua dan ibu-ibu yang keblinger sekarang ini juga memanfaatkan hp untuk memproduksi film-film hot dan berkompetisi dengan Vivid Productions, kurangajarnya yang jadi penonton juga ikut menyebarkan adegan indehoi itu ke hp kawan-kawannya via bluetooth atau MMS yang di convert. Di manakah letaknya hati kecil kita? Di manakah batas antara ketuhanan dan keduniawian? Ayo jawab? Ayo berkaca? Ayo merenung? Ayo kita kupas kejelekkan kita sendiri sebelum menjelek-jelekkan orang lain? Semua itu ada kelebihan dan kekurangannya, mari kita ambil yang bermanfaat dan kita tinggalkan yang tidak bermanfaat. Demi masa, sesungguhnya manusia dalam keadaaan yang merugi. Itulah kalam Tuhan yang selalu kita dengar dan sering juga kita abaiakan. Kita tidak tahu kapan saatnya dipanggil keharibaanNya? Tuhan dipintuMu aku mengetuk, aku tidak bisa berpaling? Wallahu a’lam. (Jbr Fhr)
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Item Reviewed: Renungan Tentang Sebuah Handphone Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top